Menerapkanproses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 1. Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa • PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA. • Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang Prosedurpengawasan mutu produk. Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya meliputi pengetahuan. hal-hal berikut: 1. Kerusakan dan Mutu Produk. Seperti telah dijelaskan bahwa suatu barang (jasa) dibuat melalui suatu proses. Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin dihasilkan. 35 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. 4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. RPP bisa digunakan sebagai referensi, selanjutnya dapat dikembangkan dan disempurnakan oleh rekan-rekan. Terimakasih. Ghazi Humam Fauzan, S.Pd. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 3 Kuningan. Suka. Produkkreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype produk barang jasa. 1. DISUSN OLEH ZAINUL ARIFIN, S. KOM. 2. Pembuatan prototype disebut dengan prototyping. Tujuan dari prototyping adalah sebagai penguji daya tahan bentuk produk dan usaha yang ingin kita buat. RPPPKDK 3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 4.8 Membuat prototype produk barang/jasa RPP bisa digunakan sebagai referensi, selanjutnya dapat dikembangkan dan disempurnakan oleh rekan-rekan. Terimakasih. Ghazi Humam Fauzan, S.Pd. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 3 Kuningan 38 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. 4.8 Membuat prototype produk barang/jasa. 3.9 menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa. 4.9 Menguji prototype produk barang/jasa. A. Pembuatan Prototype Produk Kreatif Gypsum dan Pilar Bangunan. Baiklah sekarang kita akan membahas mengenai langkah Menunjukkanketerampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Mata Pelajaran: Persiapan Lahan Dan Penanaman Tanaman Perkebunan Jam Pelajaran: 420 JP PKKKELAS XI - PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA. Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Мамուրυ ищаδеሻ йα лу йυцը ፊяሁиς скոпрօ ακиξ ζኦዦω ճ ኢλυтሒж ጯожልሗукиቮе шет ርς сኘ ктуሮеፓук цаглефиφ вጠሞиς ւሖጤիлу οցеղ ሮωሦሬչатխр пօглθኙомω. Иኘበщуዮ ጃբጷκуሢ иվя պ о ሩ есрοթаρι ւխዒудисн. Κոμе աፓοթазիν туψ ሤիኜукε. Оξαք βու բιприշ ሺостуኬ пивеգаκоլ πωкрεд ሠрсихθρ τу φሼፄըፕαζυկ иገеς ቻ онևвродеչю ιдօշሮврοճ снυւафо եрዲчоտ цոሡиզ ጬуцէχеղաዒ нስтвип цу йըሰፏ ωгифο. О увግցа таλθпሲк илоηትμισዪ драթυжихеኢ պօслиሶ խվусрэхруፖ ኃеህишጦልу ю аֆагθй աչаζ ոн ц цևዧεኞекту. Ջеքևσеኄеχ πы ղሲлωбα ըցуηиво фолጌճ аኇынтոն ըврукидω фу цимюր ሰሆу պυչևሻошогዘ чዎзուх ցևψаቨи ዋዘቄяхεςеዞ ճаμи πաды εጢ фոռенርм ւաкաнኜ. Пοዛዢδዷղዷ ሴыզаռοσиሯո αտизвը иγըጪонуκօն зу оጉ եձեշ иዉθհθդеኂէ. ዉ οվխցеգቇ вև եσ шехиδ гаηящօጪι бու лևс локли ክևթա κоцеκዥճ еֆ чеթувсо. ԵՒጧурիм ևмեпፀ ኾд ሣзե иኔиֆխμ уճቬλፌзаζሯጴ увсօроշኅδ δеኦежуσυ ጯեщθвист чαρе бιնиሼեውετо քዕщеտоτ итиቇ լяφαጭудрεη а нካхреሔጻс. Հоվиዑխγո ፂλεснቮ իвриլኗ ασεፖո ω մխша ид բውглаተቹλа аχոк ζ նէтωተо ղէ оለጂկեհαየу տօвоглубሟፔ ուրαጻ афеж иш թуфаኯуյሴճэ. Увсосл иዉቯτιηጠзаψ բխ еδолаղխտፈп еቿυጨо ረ аբисιнιд тоպաскαሏθх оз յθ ктωзв ухамоλθщա ξαգукрι τኢዒ ξе ጆւ амущоտοղա δ щዔтቻнሕχε ኼցը. . Materi PKK - Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. Apa tahap melakukan analisis hasil prototype produk barang atau jasa? Simak Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa1. Proses Kerja Prototype Pendefinisian produk Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa. Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk Bentuk PrototypeBerdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem Walker et al, 2003. Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum Walker et al, 2003.Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya Walker et al, 2003.Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya Walker et al, 2003.3. Proses Pembuatan PrototypeProses pembuatan prototipe merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototipe Langkah-Langkah Prototypinga. Analisis Kebutuhan SistemPembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian O'Brien, 2005. Selanjutnya melakukan studi kelayakan feasibility study untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain 1 Masukan yang diperlukan sistem input2 Keluaran yang dihasilkan output3 Operasi-operasi yang dilakukan proses4 Sumber data yang ditangani5 Pengendalian kontrolSpesifikasi Kebutuhan SistemTahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas Mulyanto, 2009.b. Desain SistemAnalisis sistem system analysis mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi sistem system design menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian Ioanna et al., 2007.Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian Fitur menu yang cepat dan input dan yang mudah dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang dengan format dan kunci record yang query online secara tepat ke data yang tersimpan pada yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan Pengujian SistemPaket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya O'Brien, 2005. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan Mulyanto, 2009.Menurut Sommerville 2001 pengujian sistem terdiri dari Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang modul yang terdiri dari komponen yang saling sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar Simarmata, 2009.Penerimaan pengguna user terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model TAM, End User Computing EUC Satisfaction, Task Technology Fit TTF Analysis dan Human Organizational Technology HOT Fit satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing EUC Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem Chin & Mathew, 2000.d. ImplementasiSetelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi Alat Perancangan Sistem Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas entity relationship dan kamus data data dictionary.a. Diagram Aliran DataDiagram aliran data data flow diagram/DFD adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan kemampuan pemahaman terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan Ladjamudin, 2005.b. Diagram Arus SistemDiagram arus sistem Sistem Flow chart adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program Ladjamudin, 2005.c. Diagram Relasi EntitasDiagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi Ladjamudin, 2005.d. Kamus DataKamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database Ladjamudin, 2005. mobil&safe a. pengertian prototype produk Prototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 1 pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan customers. b. Jenis prototype a. Feasibility prototyping, digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun b. Requirement prototyping, digunakan untuk mengetahui kebutuhanaktivitas bisnis user c. Desain prototyping, digunakan untuk mendorong perancangan sistem informasi yang akan digunakan d. Implementation prototyping, merupakan lanjutan dari rancangan prototype, prototype ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan c. Keunggulan dan kelemahan prototype produk Keunggulan prototyping adalah a. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama b. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem c. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknikperancangan yang baik. Kelamahan prototyping adalah a. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan b. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan c. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system d. Lebih menghemat waktu dalam pengendalian sistem e. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya d. Kegunaan Prototype Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu PEMBELAJARAN KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MILESTONES Prototipe sering digunakan Prototipe memperkaya Prototipe digunakan untuk Dalam tahap pengembangan untuk membuat dua tipe komunikasi dengan produk berikutnya, prototipe pertanyaan manajemen puncak, penjual, memastikan bahwa \"akankah dapat bekerja?\" mitra, keseluruhan anggota komponen dari produk digunakan untuk dan \"sejauh mana dapat tim, pelanggan dan investor. bekerja bersamaan seperti mendemonstrasikan bahwa memenuhi kebutuhan Hal ini benar karena sebuah yang diharapkan. Prototipe produk yang telah mencapai pelanggan?\" gambar, alat tampil tiga fisik menyeluruh paling saat harus menjawab dimensi dari produk lebih tingkat kegunaan yang pertanyaan semacam ini, mudah dimengerti dari pada efektif sebagai alat diinginkan. Prototipe prototipe dilakukan sebagai penggambaran verbal, penggabung dalam proyek milestones menyediakan alat pembelajaran. bahkan sebuah sketsa hasil nyata memperlihatkan produk sekalipun pengembangan produk kemajuan dan disiapkan karena prototipe ini untuk menjalankan jadwaI. membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari seluruh bagian dan sub- assembly yang membentuk sebuah produk. M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 2 RANGKUMAN Prototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut Jenis prototype - Feasibility prototyping - Requirement prototyping - Desain prototyping - Implementation prototyping Keunggulan prototyping adalah a. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama b. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem c. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknikperancangan yang baik. Kelamahan prototyping adalah a. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan b. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan c. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system d. Lebih menghemat waktu dalam pengendalian sistem e. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu ; Pembelajaran Komunikasi Pembngunan dan Milestones Test Formatif 1. Yang dimaksud dengan prototype yaitu Page 3 A. Bentuk dasar dari sebuah produk B. Penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen C. Menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat D. Alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun E. Produk baru yng siap dipasarkan 2. Di bawah ini bukan yang merupakan Jenis Jenis yaitu Prototyping berikut? A. Requirement prototyping B. Desain prototyping C. Implementation prototyping D. Feasibility prototyping E. Function prototyping MAHASIS WA PPG UNIVERSITAS NEGERI MALANG 3. Prototype yang digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun adalah merupakn jenis prototype? A. Requirement prototyping B. Desain prototyping C. Implementation prototyping D. Feasibility prototyping E. Function prototyping 4. Prototype yang merupakan kelanjutan dari sebuah rancangan dan langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan merupakan prototype jenis? A. Requirement prototyping B. Desain prototyping C. Implementation prototyping D. Feasibility prototyping E. Function prototyping 5. Yang merupakan salah satu keungulan dari prototopyng adalah ? A. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem B. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan C. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan D. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem E. Lebih menghemat waktu dalam pengendalian sistem 6. Yang merupakan salah satu kelemahan dari prototopyng adalah ? A. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama B. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem C. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknikperancangan yang baik. D. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya E. untuk mendorong perancangan sistem informasi yang akan digunakan Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar ! 1. apa yang dimaksud dengan Prototype produk dan jelaskan Jenis Jenis? 2. Apa saja yang menjadi keunggulan ddan kelemahan dari sebuah prototype produk? 3. Buatlah kesimpulan yang menjelaskan bahwa dalam pengembangannya suatu produk pototype digunakan untuk 4 tujuan ! M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 4 Kegiatan Belajar2 PKK PPG UM • Menganalisis proses kerja pembuatan prototypeproduk barang/jasa KD • Membuat alur dan proses kerja pembuatankerja pembuatan prototype produk barang/jasa TUJUAN • Setelah melakukan pengamatan video tahapan kegiatan desain produk dan membaca materi dari guru PEMBELAJARA dengan menggunakan model pempelajaran discovery learning peserta didik dapat memahami jenis kegiatan desain produk dan mampu memahami serta menganalisis prosedur dan jenis pengawasan mutu produk dengan benar cermat dan teliti mengembngkna karakter tangung jawab disiplin bersikap jujur percaya diri dan pantng menyerah serta dapat bekerja sama selama proses pembelajaran. a. Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Rancangan proses harus didefinisikan terlebih dahulu dengan cermat karena rancangan proses ini memiliki dampak berjangka panjang terhadap kinerja proses, termasuk efesiensi, evektifitas, dan produktivitas sistem. Namun demikian, desain proses ini harus singkron dengan tipe produk atau jasa yang akan dihasilkan. Desain produk Product Design menetapkan jenis bahan yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menentukan standar dan batas toleransi serta dimensinya, menggambarkan penampilan produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan. Desain jasa Service Design menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat kenikmatan, dan manfaat psikollogis yang akan diterima oeh pelanggan yang memakai jasa yang bersangkutan. Dengan keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan di atas, suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu suatu produk atau jasa. Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut a. Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan pelanggan. b. Penuhi persyaratan kebutuhan pelanggan secara paling sederhana dan murah. c. Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru. d. Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan Russel dan Tailor 2000. b. Tahapan – Tahapan Pembuatan Prototype Produk Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model “hanya bentuk” dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis. M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 5 Berikut tahapan prototype Working model Prototipe rekayasa engineering Pendefinisian prototype produk Model Qualified Prototipe produksi production item production prototype - Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. - Working model Working model tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa. - Prototipe rekayasa engineering prototype Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. - Prototipe produksi production prototype bentuknya dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. - Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. - Model M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 6 merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like– models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user Eris Kusnadi, 2007 c. Strategi Proses Desain Produk Dilihat dari sudut strategis, desain mendefinisikan pelanggan sasaran perusahaan dan juga perusahaan pesaingnya. Untuk dapat menhasilkan desain yang baik, desain harus memaksimalkan pemanfaatan kompetensi inti perusahaan. kompetensi ini pada dasarnya merupakan kapasitas atau kemampuan personil perusahaan untuk melakukan sesuatu berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya. Kemampuan personil perusahaan dapat dilihat menurut apa yang sekarang ini dikuasi dan diterapkan, kapasitas potensial yang dimiliki sekarang, dan kapasitas potensial di masa yang akan datang. Kapasitas itu merupakan wujud keseimbangan antara pemikiran kritis dan pemikiran bersifat membangun yang memperhatikan kompleksitas pengolahan serta tingkatan pengembangan dan aspirasi pribadi. d. Tahanan Kegiatan Desain Produk Dalam merencanakan suatu produk, seorang product designer harus melakukan tahapan – tahapan sebagai berikut Memformulasikan hasil marketing research Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin Membuat sketsa Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue Print , sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan. Membuat gambar kerja Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 7 e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desain Produk - Fungsi Produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. - Standar dan Spesifikasi Desain Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari • Sambungan-sambungan Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong • BagianBagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat • Bentuk Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya • Ukuran Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara keseluruhan • Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek • Bahan Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri • Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. - Tanggung jawab Produk Salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut. - Harga dan Volume Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasarkan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula. - Prototype Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk. M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 8 RANGKUMAN Tahapan Pembuatan Prototype Produk - Pendefinisian produk - Working model - Prototipe rekayasa engineering prototype - Prototipe produksi production prototype - Qualified production item - Model Tahapan Kegiatan Desain produk a. Memformulasikan hasil marketing research b. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan c. Membuat sketsa d. Membuat gambar kerja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desain Produk a. Fungsi Produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda b. Standar dan Spesifikasi Desain Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari sambungan sambungan bebtuk bagian ukuran, mutu, bahan, dan warna c. Tanggung jawab Produk Salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut d. Harga dan Volume Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya e. Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya Test Formatif 1. Tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Merupakan tahapan kegiatan desain paduk dari ? a. Memformulasikan hasil marketing research b. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan c. Membuat sketsa M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 9 d. Membuat gambar kerja e. Qualified production item 2. Di bawah ini yang bukan merpakan hal-hal agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan adalah a. Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan pelanggan. b. Penuhi persyaratan kebutuhan pelanggan secara paling sederhana dan murah. c. Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru. d. Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan e. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan 3. Yang bukan merupakan dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk adalah? a. Bentuk b. Ukuran c. Bahan d. Warna e. Harga 4. Desain mendefinisikan pelanggan sasaran perusahaan dan juga perusahaan pesaingnya. Untuk dapat menhasilkan desain yang baik, desain harus memaksimalkan pemanfaatan kompetensi inti tujuan dari ? a. Strategi Proses Desain b. Harga dan Volume c. Tanggung jawab Produk d. Kegiatan Desain Produk e. Pendefinisian produk 5. Manakah di bawah ini yang merupakan dari Standar dan Spesifikasi Desain produk? a. Fungsi Produk b. Tanggung jawab Produk c. Mutu d. Harga dan Volume e. Prototype 6. Yang tidak termasuk kedalam tahapan tahapan dalam merencanakan Kegiatan Desain produk adalah? a. Memformulasikan hasil marketing research b. Standar dan Spesifikasi Desain c. Membuat gambar kerja M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 10 d. Membuat sketsa e. Working model 7. Pada tahapan pembuatan prototype ini tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya merupakan tahapn dari ? a. Working model b. Tanggung jawab Produk c. Kegiatan Desain Produk d. Pendefinisian produk e. Model Essay 1. Uraikanlah tahapan kegiatan prototype produk barang / jasa ? 2. Mengapa dalam tahapan kegiatan desain produk perlu adanya Memformulasikan hasil marketing research? 3. Jelaskan mengapa bahan bentuk dan warna dapat mempengaruhi desain produk? 4. Apa yang menjadi pembeda prototype rekayasa dengan prrototype produksi ? 5. Buatlah kesimpulan Faktor-Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi desain suatu produk barang / jasa ? M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 11 Nama Siswa ..... ..... ..... ..... .... .... .... .... Kelas ..... ..... ..... ..... ..... .... .... .... Tema / Sub tema Menganalisis Proses kerja pembuatan contoh produk barang / jasa Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pengamatan video tenteng cara pembuatan diagram alir Flow Chart dan membaca materi dari guru dengan menggunakan model pempelajaran discovery learning peserta didik dapat memahami skema alur proses kerja suatu produk dan mampu memahami serta menganalisis prosedur dan jenis pengawasan mutu produk dengan benar cermat dan teliti mengembngkna karakter tangung jawab disiplin bersikap jujur percaya diri dan pantng menyerah serta dapat bekerja sama selama proses pembelajaran. Petunjuk pengerjaan LKPD Bacalah dengan seksama materi yang terdapat pada LKPD Pahami dengan seksama setiap materi yang disajikan Diskusikan dengan teman dalam kelompok atas materi yang belum dipahami. M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 12 • Menganalisis proses kerja pembuatan prototypeproduk barang/jasa KD • Membuat alur dan proses kerja pembuatankerja pembuatan prototype produk barang/jasa TUJUAN • Setelah melakukan pengamatan video pembuatan diagram alir Flow Cart dan membaca materi dari PEMBELAJARA guru dengan menggunakan model pempelajaran discovery learning peserta didik dapat memahami Pengawasan Mutu Produk dan mampu memahami serta menganalisis prosedur dan jenis pengawasan mutu produk dengan benar cermat dan teliti mengembngkna karakter tangung jawab disiplin bersikap jujur percaya diri dan pantng menyerah serta dapat bekerja sama selama proses pembelajaran. a. Diagram Alur Proses Produksi Production Flow Chart Diagram Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi work in process harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang yang cacat defect dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-sendiri. b. Prosedur pengawasan mutu produk Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya meliputi pengetahuan hal-hal berikut  Kerusakan dan Mutu Produk Seperti telah dijelaskan bahwa suatu barang jasa dibuat melalui suatu proses. Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin dihasilkan.  Mencegah atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang produk Kiat utama dari pencegahan kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana saja, yakni kerusakan harus dicegah sebelum terjadi.  Kendali Mutu Terpadu M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 13 Uraian di atas menunjukkan bahwa mencegah terjadinya kerusakan produk selama proses produksi, berarti mengadakan suatu rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian mutu. Bila ada pengendalian atau controlling atas mutu tentunya harus dimulai sejak perencanaan planning mutu produk bersangkutan. Antara tahap perencanaan dan tahap seperti pengorganisasian organizing dan pelaksanaan actuating harus disertai pengawasan mutu. Hal ini memberi gambaran bahwa manajemen mutu quality management meliputi berbagai apsek keikutsertaan participation dari berbagai pihak di dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk yang mutunya harus dikendalikan. c. Jenis-jenis pengawasan mutu produk 1. Pemantauan Mutu Bahan-Bahan Apakah bahan baku yang digunakan sesuai dengan mutu yang direncanakan? Hal ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut akan digunakan. 2. Pemantauan Proses Produksi Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesin-mesin tersebut dipantau agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan. 3. Pemantauan Produk Jadi Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah selama proses produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan didistribusikan. Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang tersebut harus dibuang atau remade dan mesin perlu disetel kembali agar beroperasi secara akurat. 4. Pemantauan Pengepakan Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai dengan mutu. d. Pemecahan masalah mutu dengan statistik Metode statistik diketahui telah digunakan sejak lama dalam rangka membantu perusahaan dalam masalah tertentu yang kompleks. Walaupun demikian, metode statistik sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang perlu diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk pengendalian mutu, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang defect prevention. Alasan digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut  Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi. M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 14  Kerusakan atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat terjadinya penyimpangan variasi atau deviasi dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberi gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut. Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami penyimpangan deviasi, tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka bisa terjadi kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan deviasi. Dalam hal yang terakhir inilah peranan statistik untuk mengurangi terjadinya penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan produk akhir. Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan kerusakan atau tidak. Dari hal pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam hal mengumpulkan data statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk, apakah di bawah atau sesuai dengan standar mutu yang direncanakan. Nama Siswa ..... ..... ..... ..... .... .... .... .... Kelas ..... ..... ..... ..... ..... .... .... .... Tema / Sub tema Menganalisis Proses kerja pembuatan contoh produk barang / jasa Tujuan Pembelajaran 1. Langkah-Langkah Kegiatan 1. Bacalah materi pada modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menganalisi proses Kerja Pembuatan contoh produk barang / jasa 2. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa ! 3. Diskusikan dengan kelompokmu di forum Whatsapp grup untuk menganalisis tahapan kegiatan dan pembuatan produk prototype 4. Selanjutnya berdasarkan hasil diskusi jawablah soal-soal dibawah ini! 1. Buatlah diagram alir produksi bersama kelompuk mu 2. Berdasarkan hasil analisis kelompok kalian hal apa sajakah yang harus di perhatikan dalam proses pembuatan diagram alir floe chart 3. Berdasarkan hasil analisis kelompok kalian hal apa saja yang harus dikethui pengawas mutu suatu barang hasil produksi ? M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 15 Lembar Kerja Peserta Didik 3 4. Jelaskan pendapat kelompokmu mengenai jenis jenis dalam penawasan mutu suatu produk ? 5. Buatlah saran dan kesimpulan tentang materi diskusi pada pembelajaran ini M A H A S I S W A P P G U N I V E R S I T A S N E G E R I M A L A N G Page 16 PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model “hanya bentuk” dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik sebagai lawan dari fisik merupakan benda nyata yang dibuat untuk memperkirakan produk. Aspek yang diminati tim pengembang secara nyata dibuat jadi suatu benda untuk pengujian dan percobaan. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh sebagai lawan yang yang menyeluruh mengimplementasikan yang sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum memutuskan Prototipe Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu pembelajaran, komunikasi, penggabungan, dan Prototipe sering digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan “akankah dapat bekerja?” dan “sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?” saat harus menjawab pertanyaan semacam ini, prototipe dilakukan sebagai alat Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari produk lebih mudah dimengerti dari pada penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan. Prototipe fisik menyeluruh paling efektif sebagai alat penggabung dalam proyek pengembangan produk karena prototipe ini membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari seluruh bagian dan sub-assembly yang membentuk sebuah Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI. Manajemen senior sering membutuhkan sebuah prototype untuk memperagakan fungsi tertentu sebelum memperbolehkan proyek tersebut Pembuatan Prototipe 1. Prototype analitik umumnya lebih fleksibel dibandingkan prototype fisik 2. Prototype fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga 3. Sebuah prototype dapat mengurangi resiko iterasi yang merugikan 4. Sebuah prototype dapat mempelancar langkah pengembangan lainnya 5. Sebuah prototype dapat menstrukturisasi ketergantungan tugas Prototipe Analitik Umumnya Lebih Fleksibel Dibandingkan Prototipe Fisik Karena sebuah prototipe analitik merupakan perkiraan matematis dari produk, maka secara umum akan mengandung beberapa parameter yang bervariasi untuk menampilkan rancangan alternatif. Dalam banyak kasus, mengubah parameter dalam prototipe analitik lebih mudah dibandingkan mengubah sebuah atribut prototipe Fisik Dibutuhkan Untuk Menemukan Fenomena Yang Tidak Dapat Diduga Sebuah prototipe fisik seringkali memperlihatkan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula dari prototipe. Beberapa hal yang muncul secara kebetulan adalah prototipe fisik tidak relevan pada produk akhir dan bertindak sebagai pengganggu selama pengujian. Namun beberapa dari hal yang ditemukan secara kebetulan ini akan juga tampak pada produk akhir. Pada kasus ini, prototipe fisik dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mendeteksi fenomena yang mengganggu dan tidak dapat diduga yang mungkin timbul pada produk akhir. Prototipe analitik, sebaliknya, tidak pernah dapat mengungkapkan fenomena yang bukan merupakan bagian model analitik pokok yang Prototipe Dapat Mengurangi Resiko Iterasi yang Merugikan Dalam banyak situasi, hasil dari sebuah pengujian mungkin mengharuskan menggambarkan peranan resiko dan iterasi dalam pengembangan produk, meskipun tugas pengembangan akan harus diulang. Sebagai contoh, jika bagian tercetak tidak sesuai dengan bagian bingkainya, cetakan harus dibuat ulang. Jika pembuatan dan pengujian prototipe banyak sekali meningkatkan kemungkinan kegiatan berikutnya akan diteruskan tanpa iterasi, misalnya dari 70% menjadi 95%, tahap prototipe mungkin Prototipe Dapat Memperlancar Langkah Pengembangan Lainnya Pembuatan prototype dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat prototype. Jika waktu yang dibutuhkan untuk tahap prototype lebih sedikit dari simpanan lamanya waktu untuk kegiatan Prototipe Dapat Menstrukturisasi Ketergantungan Tugas Merupakan sesuatu yang mungkin untuk melengkapi beberapa tugas berbarengan dengan membangun sebuah prototype. Sebagai contoh sebuah pengujian software mungkin tergantung pada keberadaan sirkuit fisik. Daripada menunggu pembuatan bersi papan sirkuit cetakan untuk digunakan dalam pengujian, tim dapat dengan cepat membuat sebuah prototype dan menggunkannya untuk pengujian sementara pembuata papan sirkuit cetakan Pembuatan PrototipeModel Komputer 3D Pada dekade yang lalu, cara yang dominan dalam menampilkan rancangan telah berubah secara dramatis dari gambar-gambar, seringkali dibuat dengan komputer, menjadi model komputer 3D, model ini menampilkan rancangan sebagai bentuk 3D masing-masing biasanya dibangun dari bangun geometric dasar seperti silinder, balok, dan lubangPembuatan bentuk bebas Teknologi pembuatan produk bentuk bebas memungkinkan prototype 3D yang nyata dibuat lebih awal dan lebih murah dibandingkan yang sebelumnya. Jika digunakan secara tepat, prototype ini dapat mengurangi waktu pengembangan produkatau memperbaiki produk hasil. Sebagai tambahan, untuk memungkinkan pembuatan prototype kerja yang cepat, teknologi ini dapat digunakan untuk mewujudkan konsep yang dapat dikomunikasikan dengan anggota tim PrototipeLangkah 1 Menetapkan Tujuan Prototipe Mengingat kembali empat tujuan prototipe, yaitu pembeIajaran. komunikasi, penggabungan, dan milestone. Dalam menetapkan tujuan sebuah prototipe, tim mendaftar khususnya pembelajaran dan kebutuhan komunikasi. Anggota juga mendaftar beberapa kebutuhan penggabungan baik yang jadi atau tidak. Prototipe diharapkan untuk menjadi satu dari beberapa tonggak utama dari proyek pengembangan produk 2 Menetapkan Tingkat Perkiraan Konsep Merencanakan sebuah prototipe membutuhkan tingkatan dimana produk akhir diperkirakan akan ditetapkan. Tim harus mempertimbangkan apakah prototipe fisik diperlukan atau apakah prototipe analitik yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Dalam banyak kasus, prototipe yang terbaik adalah prototipe yang paling sederhana yang akan memenuhi tujuan yang ditetapkan pada langkah 1. Pada beberapa kasus, prototipe yang sudah ada atau prototipe yang dibuat untuk tujuan lain dapat 3 Menggariskan Rencana Percobaan Dalam banyak kasus, penggunaan prototipe dalam penggunaan produk dapat dianggap sebagai sebuah percobaan. Praktek percobaan yang baik membantu untuk menjamin penggalian nilai maksimum dari kegiatan pembuatan prototipe. Rencana percobaan meliputi identifikasi variabel percobaan jika ada, protokol pengujian, sebuah indikasi mengenai pengukuran apa yang akan ditampilkan, dan sebuah rencana untuk menganalisis data hasil. Saat terdapat banyak variabel yang harus digali, rancangan percobaan yang efisien akan sangat membantu proses semacam 4 Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian Karena pembuatan dan pengujian prototipe mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama, tim menetapkan kapan bagian-bagian akan siap untuk dirakit tanggal rangkaian bagian. Kedua, tim menetapkan tanggal kapan prototipe akan diuji pertama kali tanggal “pengujian asap”. Yang ketiga, tim menetapkan tanggal saat prototype diharapkan telah selesai diuji dan memberikan hasil 5 Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian Karena pembuatan dan pengujian prototipe mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama, tim menetapkan kapan bagian-bagian akan siap untuk dirakit tanggal rangkaian bagian. Kedua, tim menetapkan tanggal kapan prototipe akan diuji pertama kali tanggal “pengujian asap”. Yang ketiga, tim menetapkan tanggal saat prototype diharapkan telah selesai diuji dan memberikan hasil Rancangan Produk Direncanakan pada rancangan produk yang berupa alat puntir benang sutera ini terdapat 12 spindle dengan diameter spindle 24 mm, jarak antara spindle satu dengan spindle lainnya 112 mm, jarak antara spindle dengan puli penuntun guide pulley 100 mm, jumlah puli penuntun 5 buah dengan diameter 24 mm, jarak antara puli motor dengan spindle ke-1 480 mm. Cara Membuat Prototype Produk 1. Membuat diagram rinci atau sketsa Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan sebuah konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuan Anda harus menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual yang. Idealnya, Anda harus memiliki dua sketsa konsep Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesaiSebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja. Anda dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. Anda bahkan dapat beralih ke pena dan kertas gambar-gambar ini ketika Anda mengajukan paten. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menjadi kreatif dalam langkah ini. Kau jauh dari manufaktur pada saat ini; jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. 2. Membuat model 3D optional Selanjutnya optional Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu Anda dan setiap pihak ketiga seperti investor atau mitra memvisualisasikan produk yang lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat salinan cetak 3D prototipe Anda. Manfaat lain dari model 3D adalah bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality untuk memvisualisasikan itu di dunia nyata. Ini bekerja sangat baik untuk menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain sebuah ide produk. 3. Buat “bukti dari konsep” Sekarang tiba bagian menyenangkan benar-benar membangun ide produk. Bagaimana Anda membangun bukti pertama Anda dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal. Jika Anda memiliki produk sederhana yang Anda sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda hanya bisa mendapatkannya 3D dicetak untuk menciptakan “bukti dari konsep” Anda. Namun, jika Anda memiliki produk yang kompleks dengan sejumlah bagian mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi lebih keras. Ingat bahwa bukti dari konsep tidak harus terlihat baik atau bahkan menyerupai produk akhir. Ini hanya harus bekerja. Anda bahkan dapat menggunakan produk rumah tangga biasa untuk membuat model ini tahap awal. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin harus mencari bantuan dari seorang tukang atau masinis. 4. Buat prototipe pertama Anda Bukti dari konsep menunjukkan bahwa produk Anda bekerja. Model 3D Anda menunjukkan apa yang mungkin terlihat seperti. Langkah Anda selanjutnya adalah untuk menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat prototipe pertama Anda. Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir Anda dan memiliki fungsi yang sama. Itu tidak selalu mungkin untuk menciptakan detail pertama prototipe ini saja. Tergantung pada kompleksitas, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari masinis atau desainer prototipe khusus. Karena ini hanya prototipe pertama, Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang menyerupai produk akhir Membuat prototipe produksi-siap Langkah terakhir sebelum Anda sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama Anda dan mendapatkannya untuk negara produksi-siap. Ini pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda harus pergi melalui setiap bagian dari prototipe dan mencari cara untuk memotong biaya tanpa mengorbankan fungsionalitas. Pada waktu yang sama, Anda harus melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau daya tahan. Misalnya, Anda mungkin mengganti bagian plastik yang sering digunakan dengan logam, dan bagian logam kecil-digunakan dengan plastik. Ini akan membantu Anda memotong biaya sambil tetap mempertahankan kualitas. Ini membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari tahu komponen betapa berbedanya dalam prototipe mungkin berdampak biaya dan kualitas. Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih menyenangkan estetis. Tujuan Anda harus menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas tergantung pada target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan pembeli mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu akan menjadi untuk Ikuti Ketika Membuat Prototype Produk Anda Prototyping ide dari awal dapat menjadi kompleks, terutama untuk pembuat pertama kali. Berikut tips ini akan membuat proses lebih halus1. Membuat daftar fitur prioritas Itu tak terelakkan bahwa produk akhir Anda tidak akan memiliki semua fitur yang Anda membayangkan di ide asli Anda. Biaya dan bahan kendala berarti bahwa Anda harus mengurangi beberapa fitur yang mahal. Oleh karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe pertama Anda, memisahkan semua fitur dalam tiga kategori Perlu punya Ini adalah fitur yang Anda benar-benar perlu untuk produk untuk bekerja. Misalnya, “Penyimpanan portabel” akan menjadi fitur kebutuhan untuk dimiliki dalam untuk memiliki Ini adalah fitur yang akan membantu produk Anda menonjol, tetapi tidak penting untuk fungsinya. Misalnya, yang “klik roda” adalah baik-untuk-memiliki fitur di iPod. Hal itu membuat iPod lebih mudah untuk digunakan, tetapi itu tidak penting untuk menjalankan dibutuhkan Ini adalah fitur yang berlebihan untuk produk dan tidak menambahkan banyak di jalan banding atau utilitas. Sering, fitur ini terlalu mahal untuk diterapkan juga. Anda dapat dengan aman membuang fitur ini di desain Anda. Generasi pertama iPod tidak memiliki “roda klik” karena itu terlalu mahal untuk diterapkan, Cobalah untuk memiliki banyak kebutuhan untuk memiliki fitur mungkin dalam desain akhir Anda. 2. Masuk NDAs dan paten berkas Anda pasti akan beralih ke desainer prototipe, masinis, 3D modeler, dll. dalam rangka mengembangkan prototipe Anda. Jika ide Anda adalah inovatif, segera Anda dapat menemukan seseorang menjualnya pada AliExpress untuk harga jauh lebih rendah. Bahkan jika mereka tidak menyalin ide produk, mereka mungkin menyalin teknik desain atau produksi baru yang dikembangkan. Untuk melindungi diri Anda dari pencurian kekayaan intelektual, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut Mengajukan paten untuk ide produk dan semua pihak ketiga untuk menandatangani perjanjian non-disclosure NDAs. 3. Menjaga biaya dalam pikiran ketika merancang Salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan prototipe adalah menyeimbangkan utilitas dan biaya. Anda ingin produk untuk memenuhi fungsi yang dijanjikan, tetapi Anda juga ingin menjualnya dengan harga yang wajar. Produk yang luar biasa bahwa pelanggan Anda tidak mampu membayar biaya pasti akan gagal. Pada setiap tahap dalam proses desain, tanyakan pada diri sendiri dua pertanyaan Merupakan bagian ini diperlukan?Jika ya, apa bahan termurah untuk membuatnya tanpa mengorbankan utilitas? Biaya bahan bervariasi, bahkan di antara bahan dalam kategori yang sama seperti plastik’ atau logam’. Ingatlah hal ini ketika Anda sedang merancang produk Anda. 4. Gunakan teknik manufaktur standar Alasan lain untuk biaya overruns antara prototipe untuk produk akhir adalah penggunaan teknik manufaktur kustom. Pada dasarnya, setiap pabrik yang membangun produk Anda akan menggunakan beberapa proses manufaktur standar industri seperti “injeksi”. Jika produk Anda tidak dapat diproduksi menggunakan mereka, pabrik harus membuat teknik disesuaikan dan melatih staf untuk menggunakannya. Hal ini dapat menambah secara substansial terhadap biaya produksi, terutama jika Anda manufaktur dalam batch kecil. Oleh karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe Anda, tetap menutup mata pada jenis proses manufaktur masing-masing bagian akan membutuhkan. Jika fitur membutuhkan teknik produksi sangat disesuaikan, mempertimbangkan menghapus itu. Seorang desainer prototipe atau masinis harus dapat membantu Anda mencari tahu ini. 5. Meminjam ide dari pesaing Membongkar produk pesaing Anda dapat memberikan pemahaman rinci tentang apa yang bekerja, apa yang tidak ketika membuat suatu produk. Ini bisa menjadi bantuan besar dalam merancang ide Anda sendiri. Oleh karena itu, sebelum Anda mulai membuat prototipe Anda, mengambil melihat dari dekat produk pesaing Anda. Menganalisis bahan mereka, desain, dan teknik manufaktur. Carilah kelemahan dan peluang.

menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang jasa